• Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Yanny atau Laurel? Saya Bisa Mendengar Keduanya!

    Beberapa hari terakhir jagad maya kembali dihebohkan denga perdebatan antara Yanny, atau Laurel, setelah pada bulan-bulan, atau tahun-tahun yang lalu perdebatan hanya sebatas warna gaun biru-hitam atau putih-emas.

    Hal ini membuat netizen terpecah menjadi dua, hampir sama rata, antara mereka yang mendengar Yanny, dan mereka yang mendengar Laurel. Hal ini tentu sangat menarik, karena satu gelombang yang sama bisa ditangkap oleh telinga, dan diartikulasikan secara berbeda oleh otak kita.

    Sebenarnya, sudah ada beberapa artikel ataupun teori yang mampu menjelaskan mengapa ada perbedaan pada setiap orang dalam menangkap suara tersebut. Tapi hal tersebut tidak akan langsung saya ungkapkan di sini. Karena, sejujurnya saya bisa mendengar dua-duanya. Baik Yanny, maupun Laurel.

    Bagaimana saya mendapatkan rekaman Yanny dan Laurel

    Saya mendapatkan rekaman Yanny dan Laurel adalah melalui WhatsApp, yang dibagkan oleh teman saya. Untuk pertama kali, saya mendengar suara cempreng seorang wanita yang menggumamkan “Yanny”. Saya pun tidak habis pikir, bagaimana orang lain bisa mendengar suara “Laurel” pada rekaman yang jelas-jelas menyebut “Yanny”.

    Tapi saya tidak mau ambil pusing. Kembali pada rutinitas saya, problematika saya, dan lika-liku hidup saya. Saya tidak punya waktu untuk memikirka tetek bengek yang tidak ada sangkut-pautnya dengan saya.

    Baru, saya memenukan celah untuk masuk kedalam hal tidak penting ini pada sebuah warung yang penuh dengan keramaian, ketika muda-mudi (bukan berarti saya sudah tua) sedang memperdebatkan permasalahan yang sama. Saat itu, mereka menyetel audio rekaman, da secara tida sengaja, samar-samar bisa saya dengan suara berat pria yang menggumamkan nama “Laurel”.

    Aneh kan? saya jadi penasaran. Sepeninggalnya dari rumah makan, saya langsung memasang earphone, dan mengecek ulang rekaman tersebut untuk sekedar memastikan. Hasilnya? Alih-alih mendengar suara wanita cempreng, saya justru mendengar suara asing. Suara seorang pria, menyebut nama Laurel.

    Dari situ, saya benar-benar tertarik. Satu gelombang suara bisa ditangkap berbeda oleh tiap-tiap orang. Dan tidak sampai di situ saja, satu gelombang suara, ditangkap berbeda, oleh satu orang yang sama.

    Pada saat itu, saya tidak henti-hentinya berpikir. Apa yang saya telah lakukan, atau apa yang setidaknya terjadi pada saya. Mengapa satu gelombang suara yang dulunya saya dengar sebagai “Yanny” kini berubah menjadi “Laurel”. Hipotesis dan dugaan sementara atas hal tersebut saat itu tentu sudah ada, terlebih ketika saya mendapatkan banyak informasi dari internet. Tapi saya butuh pembuktian.

    Pada suatu pagi, ketika saya terbangun dari sebuah tidur panjang. Saya buru-buru meraih ponsel, memasang earphone ke telinga, dan langsung memutar rekaman yang saya dengar tempo hari. Mengejutkannya, suara yang saya kenali saat itu adalah suara wanita cempreng. Ya! Saya berhasil mendengar kembali kata “Yanny” dalam rekaman tersebut. Saya kurang bisa memahami detailnya, tapi apa yang bisa saya simpulkan saat itu adalah, bahwa hipotesis saya benar.

    Penjelasan tentang Yanny dan Laurel

    Rekaman suara yang kita dengar terdiri lebih dari satu gelombang suara. Setiap orang memiliki kondisi dan kapasitas untuk menangkap gelombang suara dengan cara yang berbeda. Ada yang mampu menangkap suara dengan frekuensi tinggi, tapi tidak mampu menangkap suara dengan frekuensi rendah. Bagitu pula berkalu sebaliknya. ((Orang dengan organ teling muda cenderung bisa mendengar suara dengan frekuensi tinggi, sedangkan mereka dengan organ telinga tua cenderung kurang bisa mendengar frekuensi tinggi. Sehingga suara yang ada akan terdistorsi sebelum informasinya diuraikan oleh otak. Perlu di catat, bahwa usia organ telinga belum tentu sama denga usia anda yang sebenarnya. Genetik, radiasi, stress, ataupun kecelakaan dala membuat usia organ telinga kita lebih tua dari usia kita sendiri.))

    Rekaman suara yang kita dengar memiliki frekuensi tinggi dan rendah. Bagi mereka yang memiliki kondisi telinga yang optimal, gelombang dengan frekuensi tinggi akan dapat dengan mudah ditangkap oleh gendang telinga kita, yang mana suara itu adalah penyebutan kata “Yanny”. Hal ini menjelaskan bagaimana suara tersebut terdengar lebih cempreng.

    Sebaliknya, bagi mareka yang memiliki kondisi telinga yang kurang optimal, alih-alih mendengar suara wanita cempreng. Mereka akan berhadapan dengan suara berat si bapak Laurel.

    Akan tetapi, perlu di garis bawahi. Kurang optimal di sini bukan berarti rusak, atau budeg. Bukan, bukan itu maksud saya.  Kurang optimal berarti kurang bisa menangkap gelombang frekuensi tinggi. Sebaliknya si pendengar Yanny ini juga sebenarnya kurang optimal dalam sisi lain, yaitu mendengarkan gelombang dengan frekuensi rendah.

    Lalu apa yang terjadi pada diri saya?

    Kekurang optimalan yang saya maksud, mungkin bukan hanya disebabkan oleh genetika, atau penuaan. Hal ini, bisa terjadi karena stress dan terlalu lama mendengar musik dengan volume yang keras dan dalam jangka panjang.

    Ketika saya mendengar kata atau nama Laurel, kondisi saya saat itu adalah sedang kecapaian. Setelah seharian penuh sibuk memikirkan peliknya dunia. Sementara ketika saya mendengarkan kata Yanny, selalu saat pagi hari, terlebih sesaat setelah bangun tidur.

    Saya tipe orang yang sangat gemar mendengarkan musik, terlebih lagi dengan suara yang lumayan keras, dan mungkin saja hal tersebut sedikit banyak berpengaruh.

    Cara Mendengarkan kata Yanny

    Bagi anda yang kini mendengar suara tersebut sebagai Lauriel, dan ingin mendengar Yanny sesekali, mungkin cara yang saya praktikkan akan bekerja untuk anda juga. Tapi saya tidak bisa menjamin hal tersebut akan berhasil seratus persen.

    Dapatkan istirahat yang cukup, pikiran yang jernih, dan usahakan untuk tida mendengar suara ataupun radiasi telepon genggam sehari sebelumnya. Hingga pada suatu pagi, setelah mendapatkan tidur yang cukup, dala kondisi badan yang fit, coba dengarka ulang rekaman tersebut.

    Cara Mendengarkan Kata Laurel

    Berlaku sebaliknya. Jika anda, si pendengar kata Yanny, ingin mendengarkan suara berat papah Laurel, cobalah untuk meluangkan waktu anda di saat-saat terpenat dalam hidup anda. Jika tidak berhasil, coba dengarkan musik dengan volume keras seharian penuh, hingga anda pusing dibuatnya.

    Anda bisa mengombinasikan kedua cara tersebut, namun begitu kembali saya tidak bisa menjamin cara yang sama akan seratus persen berhasil pada diri anda.

    Well, pada diri saya berhasil. Jika anda ingin mencobanya, semoga beruntung.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published.

  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO