• Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Emas168
  • Memahami Pentingnya Nation Branding

    Di era yang sudah tidak mengenal perang dan senjata sebagai salah satu alat untuk mewujudkan Negara kesejahteraan, membangun relasi dengan Negara-negara lain kemudian menjadi penting. Dengan relasi yang luas dan kuat, sebuah Negara akan bertahan dalam berbagai krisis yang melandanya di kemudian hari. Namun, untuk mendapatkan pengaruh yang kuat terhadap Negara-negara lain, Nation Branding menjadi aspek yang penting untuk mulai diperhatikan dan dikembangkan.

    Sebuah Negara tak lain merupakan organisasi raksasa yang amat rasional. Dalam membangun relasi dan kerjasama dengan Negara-negara lain selalu didasarkan atas banyak pertimbangan. Pada tingkat pemahaman ini, Nation Branding dalam suatu Negara menjadi dasar pertimbangan tersebut.

    Dalam forum sosialisasi Grand Design Nation Branding/ Government Public Relations yang diadakan pada Kamis lalu (01/09), Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.SI. menjelaskan bahwa reputasi dari sebuah Negara tidak hanya diukur melalui tingkat pertumbuhan ekonomi saja. Lebih lanjut, konsep a good country itu sendiri adalah tentang sikap dan budaya yang diwujudkan oleh pemerintah dan masyarakat secara luas.

    Hal Mendasar dalam Membangun Nation Brand

    Masing-masing Negara memiliki nilai tersendiri yang bisa digunakan dalam membangun Nation Brand. Semangat dari nilai tersebut diwujudkan melalui serangkaian perilaku dan kebiasaan yang menjadi jati diri bangsa. Sebagai contoh, Islandia mengusung tema “Inspired by Iceland” dengan tujuan untuk menarik perhatian publik internasional dengan fokus pada budaya unik negara tersebut bukan pada reformasi moneter dan politiknya, Siria dengan tag “I’m for Syria” bertujuan untuk menyatukan Siria, mempromosikan demokrasi dan partisipasi publik, meredam gejolak politik, dan mengingatkan pemerintah dan lawannya akan arti penting Suriah.

    Lalu bagaimana dengan Indonesia?

    Ketika Negara lain mengusung konsep keseragaman dalam budaya unggul mereka, ((Sepertihalnya Korea dengan KPOP dan Jepang dengan JPOP, yang keduanya memberikan kontribusi pada suatu ciri khas yang menseragamkan sekaligus menjadi pembeda antara budaya Korea dan Jepang.)) Indonesia hadir dengan konsep keberagaman budaya yang direfleksikan melalui bahasa, pakaian, adat, serta nilai dan norma dalam setiap masyarakat. Hal ini, merupakan sebuah konsep yang unik dan merupakan potensi bagi Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang besar. Sayangnya, konsep ini juga merupakan sebuah tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia saat ini dan di masa mendatang

    Heterogenitas kondisi alam, adat, bahasa, dan kebiasaan membuat masyarakat memiliki masalah dan aspirasi yang berbeda-beda. Maka tak heran, Negara ini selalu berada dalam kondisi yang carut marut, terjadi gesekan antar kelas, budaya, dan kelembagaannya. Pada pengertian ini, Indonesia sama sekali tidak memiliki tandingan jika dibandingkan dengan Negara-negara lain yang memiliki masyarakat yang lebih homogen. Tantangan dan PR yang harus kita selesaikan dari awal memang lebih banyak dari bangsa-bangsa lainnya yang mulai dari kondisi yang serba stabil.

    Media dan Pengaruhnya pada Nation Branding di Indoneisa

    Media bagaimanapun juga berperan penting terhadap Nation Branding. Sayangnya, banyak media yang tidak memiliki Nation Interest untuk membangun sebuah Nation Branding yang bagus di mata dunia. Hal ini, tercermin dari bagaimana ketika ada pemberitaan nyeleneh entah itu terkait penyimpangan, korupsi, ataupun terorisme selalu disebarkan secara masif. Apa yang kemudian terkesan adalah bahwa media di Indonesia cenderung membuly negaranya sendiri di mata dunia, yang juga diikui oleh warganya melalui sindiran-sindiran satir dalam bentuk meme ataupun video yang sebar luaskan secara masif.

    Sebagai sebuah Negara yang demokratis, partisipasi, kritik dan masukan dari tiap warga negaranya terhadap Negara memang suatu hal yang diharapkan dan menjadi salah satu indikator kesuksesan dari demokrasi itu sendiri. Namun, Negara tetaplah memiliki batasan-batasan—baik secara disengaja ataupun memang tidak mampu—untuk mendengar setiap suara dan aspirasi dari masyarakatnya. Oleh karenanya seolah anak yang meminta kasih dari kedua orang tuanya, hendaklah kita meminta dengan cara yang lebih beradab. Sehingga, perbuatan yang kita lakukan tidak membawa kerugian pada Negara baik secara materil dalam non materil, khususnya pada pencederaan Nation Branding yang saat ini ingin coba dibangun oleh pemerintah sebagai salah satu proses untuk menuju Negara yang dewasa. ((Keseluruhan artikel ini merupakan review dari sosialisasi Grand Design Nation Branding/Goverment Public Relations oleh Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.SI. pada tanggal 1 September 2016.))

    Leave a Reply

    Your email address will not be published.

  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO
  • PADANGTOTO